About

nomophobia di sekitar kita



DAMPAK NOMOPHOBIA TERHADAPA MAHASISWA FISIP
 (Studi kasus kampus unimal fisip)

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi








Oleh :
Khairul Iman
130240073
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2016





DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian....................................................................... 3
1.4 Pembatasan Masalah......................................................................... 3
1.5 Hipotesis Penelitian............................................................................ 3
1.6 Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
1.7 Manfaat Penelitian............................................................................ 4
BAB II TIJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5
2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 5
2.2 Kerangka Teori................................................................................. 6
2.2.1 Teori Psikodinamik................................................................. 6
2.2.2 Asumsi Dasar Teori Psikodinamik......................................... 7
2.3 Aplikasi Teori Dalam Realita........................................................... 8
2.3.1 Keterkaitan Teori Psikodinamik Dalam Penelitian.............. 8
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 9
3.1 Lokasi Penelitian................................................................................ 9
3.2 Pendekatan Penelitian....................................................................... 9
3.3 Populasi dan Semple.......................................................................... 10
3.3.1 Populasi.................................................................................... 10
3.3.2 Sample...................................................................................... 11
3.4 Sumber Data...................................................................................... 12
3.5 Variabel-Variabel Penelitian............................................................ 13
3.6 Defeniai Oprasional Variabel........................................................... 13
3.7 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 14
3.8 Teknik Pengolahan dan Analisi Data.............................................. 14
3.9 Pengujian Hipotesis........................................................................... 15
3.10 Jadwal Penelitian............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16




­­BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih, hal ini bisa kita lihat dari perkembangan alat komunikasi yang biasa di akses belahan dunia manapun dengan alat atau barang elektronik yang mempunyai fungsi khusus. Mengikuti perkembangan teknologi  digital, kini HP dilengkapi dengan fitur-fitur seperti radio, televisi, kamera, video, MP3, game dan masih banyak lagi. HP atau gadget saat ini sudah memiliki fitur komputer atau bisa disebut juga dengan mini komputer. Fitur seperti ini sangat membantu bagi para pebisnis yang memerlukan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana saja.
Saat ini perkembangan itu pun menjadi penyakit baru bagi umat manusia yang terlalu mendahulukan barang electronik semisal handphone atau yang lebih sering dikatakan gadget, sekarang semua hal yang ingin dilakukan dengan cepat dan mudah sudah ada tetapi dibalik itu semua terdapat hal yang sangat besar menyangkut psikologis manusia yang manusia atau pemakainya sendiri tidak menyadari akan hall tersebut dan bahaya yang akan di timbulkan oleh penyakit ketergantungan pada gadget atau sekarang disebut sebagai penyakit nomophobia.
Penyakit nomophobia itu sendiri baru muncul pada awal 2008 yang di teliti oleh badan YouGov plc sebuah perusahaan yang bergerak di bidang elecktronic dan selesai di teliti pada tahun 2012 dengan  hasil yang mengejutkan YouGov plc melakukan survei terhadap 2163 orang dewasa di Inggris. Hasilnya, sebanyak 53% pengguna ponsel mengakui bahwa mereka mengalami kecemasan saat jauh dari ponsel mereka atau saat ponsel mereka mati dan lainnya. Nomophobia sendiri merupakan singkatan dari no mobile phobia. Perangkat mobile di sini dapat diartikan beragam. Namun berdasarkan survei, sebagian besar kekhawatiran yang timbul adalah ketika para pengguna tersebut tidak berdekatan dengan ponsel.
Dari hasil peneltian awal yang dilakukan oleh YouGov Plc dan masih di tahun yang sama 2012 sebuah perusahaan kembali melakukan penelitiannya dan  hasilnya sangat mengejutkan dengan yang terkena penyakit nomophobia pada awal di teliti sekitar 53% di tahun 2008 dan di tahun kedua penelitian ini tepatnya 2012 hasil ini melonjak cukup drastis yaitu sebanyak 66% pengguna ponsel memiliki rasa takut kehilangan atau terpisah dari ponsel mereka (meningkat dari penelitian tahun 2008). Diketahui pula bahwa rata-rata pengguna ponsel saat itu mengecek ponselnya sebanyak 34 kali dalam sehari.
Lalu apakah ada obat untuk mengatasi nomophobia? Berdasarkan situs allaboutcounseling.com, nomophobia bisa diobati dengan cara terapi menggunakan ponsel seperlunya secara terus menerus. (inet.detik.com)
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti sangat tertarik mengangkat suatu permasalahan lebih lanjut dalam pembuatan skripsi dengan judulDAMPAK NOMOPHOBIA TERHADAPA MAHASISWA FISIP “ (Studi kasus kampus unimal fisip)




1.2       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dibuat suatu identifikasi masalah sebagai berikut :
1.      Apakah penyakit nomophobia sangat berbahaya ?
2.      Bagaimana cara mengantisipasi penyakit nomophobia ?
3.      Bagaimana pengaruh penyakit nomophobia terhadap mahasiswa fisip?
1.3       Pertanyaan  Penelitian
Adapun yang menjadi pertanyaan penelitian adalah:
Seberapa besar kekhawatiran mahasiswa fisip akan penyakit nomophobia itu?
1.4       Pembatasan Masalah
            Batasan masalah peneliti adalah ruang lingkup kajian masalah peneliti yang ingin diteliti oleh peneliti. Pembatas masalah peneliti dibuat agar penelitian yang dilakukan tidak melebar terkait persoalan yang diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
Ø  Responden dibatasi hanya pada kalangan mahasiswa fisip
Ø  Responden yang memiliki gadget android di kalangan mahasiswa fisip
1.5   Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dirumuskan peneliti terkait dengan masalah yang dikaji dan memerlukan pengujian kebenarannya secara ilmiah. Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dalam nomophobia mahasiswa fisip dengan gadgetnya.


1.6              Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sasaran hasil yang ingin di capai dalam penelitian berdasarkan fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa fisip yang terkena penyakit nomophobia.
1.7              Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.      Manfaat Teoritis
a.       Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkeinginan meneliti tentang nomophobia.
b.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang pemikiran dan pengetahuan terhadap perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya bidang kajian alat komunikasi.
2.      Manfaat Praktis
a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, saran, pertimbangan dan sumbangan pikiran bagi para mahasiswa fisip dan seluruh mahasiswa universitas malikussaleh dalam penggunaan gagdet terhadap perkembangan teknologi pada masa kini.
b.      Penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian pada Ilmu Komunikasi.
c.       Dapat memotivasi mahasiswa dan peneliti lain untuk meneliti kembali masalah ini dikemudian hari dengan variabel yang berbeda.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Penelitian Terhadulu
Sindrom ini sebenarnya telah diteliti oleh Secure Envoy suatu badan yang bergerak dalam dunia digital. Menurut survey yang dilakukan di Inggris ini ternyata 66% dari pemilik ponsel adalah nomophobia. Orang-orang ini sangat takut dan khawatir jika mereka lupa menaruh atau menghilangkan ponsel mereka.
Menurut studi yang melakukan survey pada 1000 orang tersebut ternyata kaum wanita memiliki ketakutan yang lebih besar dari kaum pria, yaitu kaum wanita sebesar 70% sementara kaum pria sebanyak 61%. Penyebabnya adalah karena kaum pria biasanya memiliki lebih dari satu ponsel (banyak ponsel), sehingga tingkat ketakutannya pun menjadi berkurang. Empat tahun lalu, survey yang sama tentang nomophobia juga pernah dilakukan, dan diperoleh hasil sekitar 53% orang mengalami nomophobia, dengan prosentase kaum pria yang mengalami nomophobia lebih tinggi daripada kaum wanita, yaitu 58% pria sementara wanita sebesar 48%. Fakta lainnya, karena ketergantungan berlebihan tersebut, sekitar 50% orang nomophobia tidak pernah mematikan (switch off) ponselnya dalam kondisi apapun.
Sindrom nomophobia bukan hanya merupakan sebuah ketakutan jauh dari ponsel karena cemas akan hilangnya data-data penting yang ada dalam ponsel. Namun, nomophobia sudah menjadi sebuah phobia dimana orang benar-benar merasa bergantung pada ponselnya. Perasaan ketergantungan tersebut mampu membuat orang menjadi cemas, khawatir, takut, dan tidak nyaman bila jauh dari ponselnya. Bahkan ada juga orang nomophobia yang tak hanya merasa takut “jauh” dari ponselnya, melainkan juga merasa takut bila tidak mendapatkan sinyal handphone. Ketakutan itu timbul karena mereka tidak bisa melakukan panggilan, mengirim pesan, browsing, atau melakukan kontak apapun dengan orang lain (keluarga dan teman) lewat ponselnya bila tidak ada sinyal.
Tak hanya merasa takut kehilangan ponsel dan sinyal, ada juga orang nomophobia yang merasa takut dan cemas bila batere ponselnya habis. Lagi-lagi penyebabnya karena bila batere ponsel habis, maka mereka tidak bisa melakukan aktivitas apapun pada ponselnya. Bisa dibilang orang nomophobia akan merasa “mati gaya” bila jauh dari ponselnya. Selain perasaan cemas, reaksi ketakutannya dalam tingkat yang cukup parah bisa juga dalam bentuk berkeringat dingin dan detak jantung menjadi lebih cepat.
2.2       Kerangka Teori
2.2.1. Teori Psikodinamik
Freud (1993) mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak  disadari.Kecemasan menjadi tanda terhadap ego untuk mengambil aksi penurunan cemas. Ketika mekanisme diri berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman datang lagi. Namun bila konflik terus berkepanjangan, maka kecemasan ada pada tingkat tinggi. Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku ritualistik.

 Konsep psikodinamik menurut Freud ini juga menerangkan bahwa kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu memberikan respon terhadap kedinginan dan kelaparan, maka lahirlah kecemasan pertama. Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka terjadilah konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi dari super ego lahirlah kecemasan yang kedua.
Konflik-konflik tersebut ditekan dalam alam bawah sadar, dengan potensi yang tetap tak terpengaruh oleh waktu, sering tidak realistik dan dibesar-besarkan. Tekanan ini akan muncul ke permukaan melalui tiga peristiwa, yaitu : sensor super ego menurun, desakan Id meningkat dan adanya stress psikososial, maka lahirlah kecemasan-kecemasan berikutnya.
2.2.2 Asumsi Dasar Teori Psikodinamik
teori psikodinamik berangkat dari dua dari dua asumsi dasarnya yaitu pertama manusia adalah bagian dari duni binatang dan yang kedua adalah manusia adalah bagian dari sistem, energi, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.dalam hal nomophobia lebih bersangkutan dengan asumsi kedua dengan sandingan nomophobia, manusia dan sistem dengan kondisi sistem memperngaruhi kecemasan yang tinggi jika jauh dari benda yang di anggap penting darinya.



2.3. Aplikasi Teori dalam Realita
2.3.1. Keterkaitan Teori psikodinami dalam penelitian
         Keterkaitan teori psikodinamik dengan masalah yang ingin diteliti oleh peneliti adalah asumsi dari teori psikodinamik dengan tingkat kecemasan yang tinggi yang membuat id dan ego lebih besar dari pada super ego, teori psikodinamik mengatakan bahwa tingkat kecemasan seseorang akan naikk bila kebuthannya tidak terpenuhi dengan kata lain seseorang akan cemas jika jauh dari ponselnya yang mambuat dia susah untuk bergerak di dunia internet atau susah melakukan komunikasi dengan sempurna.














BAB III
METODE PENELITIAN

3.1              Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dilakukan suatu penelitian ilmiah. Lokasi penelitian untuk skripsi ini dipusatkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh jurusan Ilmu Komunikasi dan berlokasi di Bukit Indah, Kota Lhokseumawe. Sedangkan waktu penelitian adalah batas waktu kegiatan penelitian yang dibutuhkan dalam suatu penelitian ilmiah.
Alasan memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh sebagai subjek penelitian dikarenakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh banyak yang menggunakan gadget
3.2       Pendekatan Penelitian
            Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2008:7), dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

            Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu penelitian yang menggunakan koesioner sebagai instrument pengumpulan data. Tujuan untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi (Rachmat Kriyantono, 2006:60).
3.3       Populasi dan Sampel
3.3.1    Populasi
            Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:80).
 Bedasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiwa dan mahasiswi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik yang masing-masing di ambil oleh peneliti dari jurusan Antropologi, Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi dengn jumlah 250
Tabel 3.1
Jumlah mahasiwa yang ada di jurusan antropologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu adminstrasi negara dan ilmu komunikasi yang di ambil peneliti
NO
Mahasiswa jurusan
Populasi
1
Antropologi
50
2
Sosiologi
50
3
Ilmu Politik
50
4
Ilmu Admnistrasi Negara
50
5
Ilmu Komunikasi
50

Jumlah
250

3.3.2    Sampel
            Sampel menurut Sugiyono (2008:81) merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dan sampel yang diambil harus benar-benar representative (mewakili).
Dalam mengingat populasi ini memiliki 5 jurusan dengan jumlah mahasiswa berbeda-beda di setiap jurusan maka peneliti pengambil 50 mahasiwa dari setiap jurusan yang akan di jadikan objek penelitian oleh peneliti, maka penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (pemilihan sampel secara sengaja). Menurut Kelana (2005:254) Purposive sampling adalah teknik pengambilan data yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
            Alasan menggunakan teknik purposive sampling dikarenakan peneliti dapat menentukan sampelnya sendiri yang memenuhi kriteria yang berhak dijadikan responden dalam penelitian. Berdasarkan teknik purposive sampling, maka pengambilan sampel dilakukan dengan cara :
1.      Menganalisis populasi yaitu mahasiswa yang belajar di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (N=250)
2.      Menentukan jumlah sampel (n) dari populasi (N=250). Presisi ditetapkan antara plus minus 10% dengan tingkat kepercayaan 95% dihitung menggunakan rumus Yamane (Rakhmat, 2009:78).


Dimana :
n    : Jumlah sampel yang dicari
N   : Jumlah Populasi
d2   : Nilai Presisi



Sehingga:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai sampel (n) dengan jumlah sampel sebesar  82 responden.

3.4     Sumber Data
            Penelitian ini menggunakan dua jenis data yang berbeda yaitu data primer dan data sekunder.
1.      Data Primer, merupakan data yang diperoleh peneliti dilapangan penelitian melalui penyebaran angket kepada responden (mahasiswa fisip)
2.      Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, seperti kajian terhadap buku-buku, profil instansi penelitian, hasil penelitian terdahulu, artikel ilmiah, atau informasi dari internet untuk mendapat pemahaman konsep teoritis dari masalah yang diteliti.

3.5        Variabel-Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengatur suatu variabel. Jadi operasional variabel adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. (Zainal, 2009).

Definisi variabel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      (X) variabel bebas atau variabel pengaruh adalah variabel penyebab yang diduga terjadi terlebih dahulu. Variabel bebas disini adalah pengaruh gaget.
2.      (Y) variabel terikat atau variabel terpengaruh adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. Variabel terikat disini adalah mahasiwa yang mempunyai gaget.

3.6        Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengertian yang didasarkan atas sifat-sifat atau jenis-jenis hal yang dapat di amati secara operasional. Definisi operasional variabel diberikan kepada variabel-variabel yang akan diteliti. Sesungguhnya variabel itu adalah konsep dalam bentuk konkrit atau konsep operasional. Jadi operasional variabel mendeskripsikan segala variabel-variabel yang ada pada penelitian diwujudkan secara langsung, mudah di identikasi dan diklasifikasikan untuk kepentingan penelitian. (Bungin,2011:67)

Adapun yang menjadi definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah Dampak Nomophobia Tehadap Mahasiswa.
3.7       Teknik Pengumpulan Data
            Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini ada tiga teknik pengumpulan data menurut Arikunto (2002:128) maka peneliti menggunakan yaitu :
1.      Observasi, merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian.
2.      Angket, adalah cara mendapatkan data berdasarkan pengajuan pertanyaan kepada responden peneliti untuk di isi dan kembalikan lagi kepada peneliti.
3.      Dokumentasi, ialah cara memperoleh data yang sifatnya teoritis, seperti landasan teori, keadaan umum lokasi penelitian, dan yang serupa lainnya.
3.8       Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Adapun data yang diperoleh melalui alat pengumpulan data, khususnya terkait dengan data primer kemudian diolah melalui teknik statistik, sedangkan proses analisis data penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan ekspalnatif korelasional.
Keterangan :
rxy   : Koefesiensi korelasi antara variabel X dan variabel Y : dua variabel yang dikorelasikan   (x=X-M) dan (y=Y-M).

3.9       Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan menguji apakah hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini diterima atau tidak. Uji signifikasi untuk mencari makna hubungan variabel dependen (X) terhadap variabel independen (Y). Digunakan uji t dengan pengujian hipotesis sebagai berikut :
           
Keterangan :
            t           : harga signifikan korelasi
            N         : jumlah sampel
            rs         : koefesien korelasi tata jenjang spearman     
Setelah nilai r dikatahui, t dapat segera dihitung. Signifikan hubungan antara dua variabel di tentukan dengan perbandingan antara harga t hitung dengan t pada table. Untuk itu perlu ditentukan tingkat signifikasinya atau taraf kepercayaan 95% atau p = 0,05 dengan dk N – 2. Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan harga t pada tabel taraf kepercayaan 95% atau p = 0,05 maka hipotesis dapat diterima. Artinya apa pengaruh yang signifikan antara variabel satu dengan yang lain. Sebaliknya, harga t hitung lebih kecil dari t pada tabel, maka hipotesis ditolak. Berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel satu dengan yang lain.
3.10          Jadwal Penelitian


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Rakmat, Jalaluddun. (2005). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung:  Remaja            Posdakarya
Sugiyono (2009). Metode Penelitian pendidikan, Pendekatan Kuantitatif                             Kualitatif, dan  R&D, Bandung:CV.Alfabe
Muhammad Ari Asy'ari. 1 november 2015 Analisi Nomophobia     https://www.islampos.com/nomophobia-penyakit-takut-tanpa-perangkat-mobile-220723/ Diakses pada tanggal 25 november 2015
Arie Putri Mayangsari & Atika Dian Ariana 12 september 2015   http://journal.unair.ac.id/hubungan-antara-self-esteem-dengan-kecenderungan-nomophobia-pada-remaja/ Diakses pada tanggal 25 november 2015

nomophobia di sekitar kita nomophobia di sekitar kita Reviewed by kreaasi komunikasi dan informasi on 10:45 Rating: 5

No comments:

Facebook